Thursday, March 7, 2013

HARAPAN SEORANG PENGEMIS JALANAN

ada sebuah lampu lalu lintas di sebuah jalan di kota solo, dimana setiap lampu merahnya memiliki durasi selama 90 detik. sangat lama. ya menjadi sangat lama bila yang kita lakukan hanya menunggu lampu tersebut menjadi hijau, namun menjadi terlalu singkat bila kita bertemu pembelajaran baru dalam hidup..

suatu ketika instruktur saya sedang melewati perempatan tempat lampu lalu lintas tersebut berada ketika hendak mengantar sang istri, dan lapu yang tadinya hijau baru saja berubah menjadi merah.
ada waktu 90 detik untuk menunggu hingga menjadi hijau kembali.
ketika sedang menunggu, ternyata datanglah seorang pengemis yang mengetuk kaca mobil beliau..
uang koin pun diberikan pada pengemis tersebut..


namun apa yang terjadi?
sang pengemis terlihat begitu sumringah *senang sekali*
keheranan, bingung, penasaran dengan sikap pengemis yang tidak biasa, karna mengapa hal itu bisa membuatnya sedemikian senang?, batin sang instruktur.
di sisa waktu yang masih 79 detik akhirnya instruktur saya pun menanyakan hal itu pada sang pengemis.. *karna sang pengemis tidak mengenal bahasa Indonesia, percakapan pun menggunakan bahasa daerah, bahasa jawa*



I : "bu, knapa anda begitu senang sekali hari ini? ada apa?"
P : "iya pak, saya senang", "saya hari ini akan dapat rejeki"
I : "rejeki apa?"
P : "kmarin saya menolong orang yang kehabisan bensin"

kemudian sang pengemis bercerita bahwa kemarin ada seseorang yang berhenti di lampu tersebut dan ternyata kendaraannya kehabisan bensin, dan pengemis itu pun membantunya..
sebagai rasa terima kasih sang pengendara itu pun menjanjikan bahwa akan kembali lagi untuk memberinya hadiah sebagai ungkapan rasa terima kasih. dan sang pengemis pun menantinya dengan senang, semangat, penuh dengan berjuta pengharapan pada orang yang menjanjikannya.
tak terasa lampu lalu lintas segera menjadi hijau kembali..
instruktur pun harus melanjutkan perjalanannya kembali dengan harapan tidak kehabisan bensin pula..
*sambil melihat meteran bensin yang ternyata masih ada setengah tangki*

di perjalanan setelah lampu lalin tersebut terpikir di benak beliau,
hal apa yang bisa membuat sang pengemis itu begitu senang. YA, dia memang telah membantu seseorang yang kesusahan sebelumnya. dan orang tersebut berjanji akan kembali lagi untuk memberinya hadiah.
tapi ingatlah kawan !?
bahkan sang pengemis sendiri tidak pernah tau kapan hari itu akan tiba, hari dimana ia akan diberi hadiah, namun ia tetap sabar menanti hal itu datang pada dirinya dengan semangat yang tak pernah surut, dan tetap senang serta berbunga - bunga.
hal apa yang membuatnya sedemikian teguh dengan hal itu? dengan iming" hadiahnya itu?

mungkin jawabannya adalah
PENGHARAPAN, HARAPAN, MIMPI atau apa pun kita menyebutnya itu.
sebuah harapan akan sesuatu yang benar" dinanti dan diinginkan olehnya dengan dasar tetap berpikiran positf pada orang yang menjanjikannya tanpa memikirkan hal negatif.
sehingga ia bisa tetap survive pada harapannya itu...
padahal orang yang memberi harapan pun adalah orang yang belum pernah ia kenal sebelumnya...
ah, andai saja sempat terbesit sedikit saja dipikirannya bahwa harapan itu hanyalah harapan palsu, harapan kosong, pastilah ia sudah enggan untuk berharap. dan harapannya itu belum tentu akan menjadi nyata..
Namun satu kekuatan yang sangat hebat,
kekuatan KEPERCAYAAN
ya, percaya... kata ini sudah cukup mewakilkan perwujudan pengaharapannya..


kemudian hal itu yang membuat kita berpikir bahwa sebenarnya hal itu juga kerap kali hadir dalam setiap kehidupan kita..
kadang terpikir bahwa setiap hari kita mengeluh bahwa kita jenuh, bosan, tidak bersemangat pada pekerjaan kita, pada kegiatan kuliah kita..

NAMUN apakah kita semua ingat bahwa dulu, ya, dahulu sekali ketika kita memilih jalan hidup kita untuk belajar kita juga telah diberikan pengharapan oleh jalan yang kita pilih...
kita tau di ujung jalan di akhir nanti kita telah dijanjikan akan mendapatkan apa yang telah kita inginkan dari jalan yang telah kita pilih...
sebuah harapan yang kita tidak tau akan kita dapatkan kapan, sama seperti pengemis tersebut...
namun, sering kali kita merasa lesu tidak bersemangat, putus asa, merasa bahwa harapan itu jauh dari kenyataan yang kita alami...
knapa kita tidak mencotoh sang pengemis?
tetap percaya pada harapan itu sambil terus berpikir positif...
bahwa kita pasti akan meraihnya...

ingat kawan !? setiap orang pasti akan terjatuh...
Dan, yang harus dia ingat bukan berapa lama ia harus meratapi kejatuhannya itu, mengiba pada setiap orang yang ditemuinya agar dikasihani...
Melainkan berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk bangkit kembali setelah kita terjatuh.

No comments:

Post a Comment